CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 20 Juni 2013

uji asam carbohidrat (biokimia)

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
 PENGARUH ASAM PADA KARBOHIDRAT


                                                                                 







oleh:
Nama        : DITA FEBRIYANTI
NIM           :C31120060
Golongan  : A
Dosen        : Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU, MP



PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2013











 BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Tujuan Intruksional
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu menguji pengaruh asam pada karbohidrat, serta menjelaskan dan mengamati perubahan yang terjadi dalam reaksi asam terhadap karbohidrat dengan larutan penguji.
1.2  Tinjauan Pustaka
Karbohidrat yangdiberi asam mineral pekat seperti asam sulfat atau asam klorida akan mengalami kerusakan dan membentuk zat berwarna. Warna yang dihasilkan dipengaruhi oleh waktu, suhu, jenis gula dan konsentrasi asam. Zat berwarna tersebut tidak dapat larut dalam air dan juga zat lain seperti asam format, asam levulinat, furfural, metilfurfuraldan hidroksimetil furfural. Zat yang berwarna gelap sering disebut zat humic.
Karbohidrat jenis ketosa ( fruktosa, serbosa) lebih mudah terjadi reaksi warna daripada aldosa (glukosa, laktosa, maltosa) sebab struktur molekulnya lebih mudah rusak. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemberian asam klorida pada fruktosa atau sorbosa dan akan terjadi zat warna ungu dalam beberapa menit kemudian menjadi gelap. Sedangkaan aldosa akan memberikan warna kuning muda dalam waktu beberapa jam. Karbohidrat yang mengandung sukrosa akan membentuk warna yang lambat.
Pentosa dengan asam kuat yang panas menghasilkan furfural. Sedangkan 6-dioksialdoheksosa menghasilkan 5-metilfurfural. Heksosa dengan asam kuat yang panas menghasilkan 5 (hidroksimetil) furfural, dan senyawa ini lebih mudah larut daaripada furfural dan tidak meenguap dengan uap air panas. Furfural yang terjadi senyawa turunan dari aldehid furan.
Contoh lainnya, jika D-glukosa yang dicampur dengan asam klorida pekat akan menyebabkan dehidrasi senyawa tersebut menjadi furfural. Sakarida akan berubah menjadi 5 (hidroksimetil) furfural jika di reaksikan dengan fenol (seperti resorsinol) akan berkondensasi dan menunjukkan warna yang spesifik. Hasil kondensasi ini sering digunakan untuk keperluan analisa karbohidrat dengan metode pengujian kolorimetris.


BAB II
MATERI DAN METODOLOGI
2.1 Materi
Uji molish
Alat     :
·         Rak tabung reaksi
·         4 tabung reaksi
·         Pipet tetes
·         Pipet Tetes
Bahan  :
·         Glukosa 0,02 M
·         Selulosa 0,01 M
·         Pati 0,07 %
·         Furfural 0,01 M
·         Naftol 5 %
·         H2SO4(p)
Uji Seliwanoff
Alat     :
·         Rak tabung reaksi
·         2 tabung reaksi
·         Pipet ukur
·         Stopwatch
Bahan :
·         Fruktosa 0,01 M
·         Glukosa 0,01 M
·         Larutan resorsinol 0,5 %
·         HCl 5N
Uji Bial
Alat     :
·         Rak tabung reaksi
·         2 tabung reaksi
·         Pipet ukur
·         Stopwatch
Bahan  :
·         Pentosa A
·         Pentosa B
·         Larutan Bial
Uji Antron
Alat     :
·         Rak tabung reaksi
·         3 tabung reaksi
·         Pipet ukur
Bahan  :
·         Larutan Antron
·         H2SO4(p)
·         Sakarida 0,01 M

2.2 Metodologi
Uji Molish
1.      Mengambil 4 buah tabung reaksi  dan meletakkan pada rak tabung reaksi.
2.      Memberi label nomor pada 4 tabung reaksi.
3.      Mengisi tabung reaksi  1 dengan larutan glukosa 0,02 M (1 ml) dan ditambah larutan naftol 5 % (2 tetes).
4.      Mengisi tabung reaksi  2 dengan larutan selulosa 0,01 M (1 ml) dan ditambah larutan naftol 5 % (2 tetes).
5.      Mengisi tabung reaksi 3 dengan larutan pati 0,07 % (1 ml) dan ditambah larutan naftol 5 % (2 tetes).
6.      Mengisi tabung reaksi 4 dengan larutan Furfural 0,01 M (1 ml) dan ditambah larutan naftol 5 % (2 tetes).
7.      Memasukkan  3 ml H2SO4(p) secara perlahan lahan pada dinding semua tabung reaksi.
8.      Mengamati timbulnya warna pada pembatas 2 lapisan.
Uji Seliwanof
1.    Mengambil 2 buah tabung reaksi dan meletakkan pada rak tabung reaksi.
2.    Memberi label nomor pada 2 tabung reaksi.
3.    Mengisi tabung reaksi 1 dengan larutan fruktosa 0,01 M (2 ml).
4.    Mengisi tabung reaksi 2 dengan larutan glukosa 0,01 M (2 ml).
5.    Mencampur tabung reaksi 1 dan 2 dengan larutan HCl 5N (2 ml) dan di kocok.
6.    Dipanaskan selama 30 menit dan didinginkan, setelah itu di campur dengan larutan resorsinol 0,5 % sebanyak 0,5 ml.
7.    Mengamati warna yang terjadi dan mencatatnya.
Uji Bial
1.      Mengambil 2 buah tabung reaksi dan meletakkan pada rak tabung reaksi.
2.      Memberi label nomor pada 2 tabung reaksi.
3.      Mengisi tabung reaksi 1 dengan larutan pentosa A sebanyak 2 ml.
4.       Mengisi tabung reaksi 2 dengan larutan pentosa B sebanyak 2 ml.
5.      Mencampur tabung reaksi 1 dan 2 dengan larutan Px Bial (5 ml) dan di kocok.
6.      Dipanaskan selama 10 menit .
7.      Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatatnya.
Uji Antron
1.      Mengambil 3 tabung reaaksi dan meletakkan pada rak tabung reaaksi.
2.      Mengisi tabung reaksi 1 dengan larutan antron sebanyak 2 ml.
3.       Mengisi tabung reaksi 1 dengan larutan H2SO4(p) senbanyak 0,2 ml dan ditambah dengan sakarida 0,01 M (5 ml).
4.      Mengisi tabung reaksi 2 dengan larutan H2SO4(p) sebanyak 0,2 ml.
5.      Mengisi tabung reaaksi 3 dengan H2SO4(p) sebanyak 0,2 ml dan sacarida 0,01 M (5 ml).
6.      Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencatatnya.



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
            1. Uji Molish

No.

Larutan

Larutan Campuran
Hasil Pengamatan
Warna Sebelum
Warna Sesudah
1.       
Glukosa 1ml (0,02M)
      ·         Naftol 5 %(2 tetes)
        ·         H2SO4(p) (3 ml)
Warna bening putih
       ·         Warna menjadi  putih benin dan ada bintik kemerahan.
         ·         Menjadi 4 lapis warna:
1.      berwarna ungu atau violet
2.      berwarna ungu kehitaman
3.      berwarna ungu kemerahan
4.      berwarna merah bening dengan cincin berwarna ungu
2.       
Selulosa 1 ml (0,01 M)
·         Naftol 5 %(2 tetes)
·         H2SO4(p) (3 ml)
Warna bening putih
·         Warna menjadi  putih benin dan ada bintik kemerahan.
·         Menjadi 3 lapis warna:
1.      Warna putih keruh
2.      Warna ungu dengan cincin
3.      Putih bening
3.       
Pati 1 ml (0,07%)
     ·               Naftol 5 %(2 tetes)
       ·         H2SO4(p) (3 ml)
Warna bening putih
      ·         Warna putih keruh
      ·         Menjadi 3 lapis warna:
1.      Putih keruh dan terdapat gelembung pada dinding tabung
2.      Warna ungu dengan cincin
3.      Warna putih bening
4.       
Furfural 1 ml (0,01 M)
     ·         Naftol 5 %(2 tetes)
        ·         H2SO4(p) (3 ml)
Warna bening putih
      ·         Warna coklat pekat
       ·         Menjadi 3 lapis warna:
1.      Warna coklat muda
2.      Warna coklat pekat dan terdapat cincin
3.      Warna coklat bening



2.      Uji Seliwanoff

No.

Larutan Gula

Larutan campuran
Hasil pengamatan
Sebelum
Sesudah
1.       
Fruktosa 0,01 M (2 ml)
·         HCl 5N (2 ml)
·         Resorsinol 0,5 % (0,5 ml)


Warna putih bening
·         Warna setelah pencampuran larutan resorsinol dan pemanasan selama 30 menit adalah merah muda.
2.       
Glukosa 0,01 M (2 ml)
·         HCl 5N (2 ml)
·         Resorsinol 0,5 % (0,5 ml)





Warna putih bening
·         Warna setelah dicampur dengan larutan resorssinol dan setelah di panaskan selama 30 menit tidak mengalami perubahan warna.



3.      Uji bial
No.
Pereaksi bial
Larutan pentosa
Warna awal
Hasil
1.       
5 ml
Pentosa A (2ml)
Biru
Warna biru lebih pekat
2.       
5 ml
Pentosa B (2ml)
Biru
·         Warna biru lebih pekat dari warna awal tetapi lebih bening dari tabung 1.
·         Warna akhir biru kehijauan.

4.      Uji antron
No.
Larutan Antroon
Laruan H2SO4(P)
Larutan Sacarida
Warna awal
Pengamatan
1.
2 ml
0,2 ml
5 ml
Kuning bening
·         Ditambah H2SO4(P) tidak ada perubahan
·         Ditambah H2SO4(P) dan Sacarida berubah jadi kunimg keruh.
2.
2ml
0,2 ml
-
Kuning bening
·         Ditambah H2SO4(P) tidak ada perubahan warna.
3.
-
0,2 ml
5 ml
Kuning bening
·         Tidak terjadi perubahan , warna masih tetap bening


3.2              Pembahasan
Uji molish
Pada praktikum yang dilakukan, tabung 1 yang di isi dengan glukosa ditambah dengan naftol warna yang semula berwarna putih bening sekarang berubah menjadi putih bening dengan bintik kemerahan dan H2SO4(P) warna yang semula berwarna putih bening akan berubah menjadi 4 lapisan yaitu ungu, ungu kehitaman, ungu kemerahan, dan merah bening serta terdapat cincin berwarna ungu.
Pada tabung 2 yang di isi dengan selulosa ditambah dengan naftol warna berubah menjadi putih bening dengan bintik kemerahan dan H2SO4(P) berubah menjadi 3 lapisan yaitu putih keruh, ungu dan terdapat cincin, dan putih bening.
Pada tabung 3 diisi dengan larutan pati ditambah naftol warna berubah menjadi putih keruh dan bila ditambahkan  H2SO4(P) warnanya berubah menjadi 3 lapisan yang terdiri dari warna putih keruh dan terdapat gelembung yang menempel pada dinding tabung, ungu disertai cincin, dan putih bening.
Pada tabung 4 di disi dengan furfural kemudian ditambahkan naftol warnanya berubah menjadi coklat pekat, setelah ditambah H2SO4(P) warnanya berubah menjadi 3 lapisan yaitu coklat muda, coklat pekat disertai dengan cincin warna coklat, dan coklat bening. Sedangkan menurut pustaka pada tabung 4 yang berisikan Furfural akan  mengalami sulfonasi dengan alpha naftol yang akan mengahasilkan cincin warna ungu kompleks (merah-ungu), yang menunjukkan adanya karbohidrat.
Uji Seliwanoff
Pada praktikum yang dilakukan tentang uji seliwanoff, tabung 1 diisi dengan fruktosa dan HCl warnanya putih bening kemudian dipanaskan selama 30 menit dan di dinginkan serta ditambah dengan larutan resorsinol warnanya berubah menjadi merah muda.
Pada tabung 2 diisi dengan glukosa dan HCl warna menjadi putih bening kemudian dipanaskan selama 30 menit dan dinginkan serta ditambah dengan larutan resorsinol warnanya tetap seperti keadaan semula. Pada daftar pustaaka disebutkan bahwa uji seliwanoff yang mengandung Fruktosa dengan asam kuat akan mengalami dehidrasi membentuk 4 hidroksi metyl furfural . Bila ditambahkan recorsinol akan berkondensasi membentuk persenyawaan yang berwarna merah cerry. Sedangkan pada glukosa tidak mengalami perubahan warna karena tidak memiliki gugus keton.

Uji bial
Pada praktikum, tabung 1 diisi dengan pereaksi bial dan pentosa A(xilose) setelah itu dipanasskan selama 10 menit warna yang semula biru menjadi biru lebih pekat.
Sedangkan pada tabung 2 diisi dengan larutan bial dan pentosa B (arabinosa) dan dipanaskan selama 10 menit warna awal yaitu biru dan berubah menjadi warna biru kehijauan. Menurut pustaka jika pada tabung warnanya berubah menjadi biru kehijauan maka positif terdapat pentosa. Keberadaan pentosa akan didehidrasi oleh komponen asam dari HCl dan membentuk furfural.Tetapi pada tabung nomor 1 yang di beri pentosa A warna tidak menjadi biru kehijauan, hal ini mungkin dikarenakan larutan tersebut terkontaminasi atau kurang terjaga kebersihannya.

Uji Antron
Tabung 1 diisi dengan larutan antron dan H2SO4(P) warnanya tidak berubah dari warna awal (kuning bening), dan setelah ditambah dengan sacarida warnanya menjadi kuning keruh.
Pada tabung 2, hanya diisi dengan larutan antron dan larutan H2SO4(P) warna masih tetap tidak ada perubahan yaitu kuning bening. Pada tabung 3 diisi dengan larutan H2SO4(P) dengan larutan sacarida hasilnya menunjukkan warna masih tidak ada perubahan yaitu sama dengan warna pada tabung 2.
Pada pustaka disebutkan pada uji antron jika timbulnya warna hijau atau warna kebiruan berarti menandakan adanya karbohidrat. Tetapi hal ini berbanding terbalik dengan praktikum yang dilakukan yaitu pada praktikum tidak ada satu pun warna dalam tabung berubah menjadi biru kehijauan.
3.3  Pertanyaan dan jawaban
Pertanyaan
1.      Pada uji seliwaanoff dan uji bial diperlukan panas untuk mengetahui terjadinya warna , sedangkan pada uji molish dan uji Antron tidak dilakukan. Bahas mengapa demikian?
2.      Jelaskan prinsip – prinsip dasar yang menjadi pembeda ke 4 pengujian yang dilakukan!
Jawaban
1.      Pada uji seliwanoff dan Uji Bial menggunakan pemanasan sebagai pengganti hidrolisis sedangkan pada Uji Molish dan Uji Antron tidak menggunakan pemanasan karena sudah menggunakan H2SO4(P) sebagai hidrolisisnya.
2.      Perbedaan prinsip-prinsip:
a.       Uji Molish
Prinsip : Bahan yang mengandung monosakarida bila direaksikan dengan H2SO4 pekat akan terhidrolisa membentuk furfural. Furfural ini membentuk persenyawaan dengan α naftol ditandai dengan terbentuknya cincin warna violet. Oleh karena H2SO4 dapat menghidrolisa oligosakarida dan polisakarida.

b.      Uji Seliwanoff
Prinsip : Fruktosa dengan asam kuat akan mengalami dehidrasi membentuk 4 hidroksi metyl furfural . Bila ditambahkan recorsinol akan berkondensasi membentuk persenyawaan yang berwarna merah.

c.       Uji Bial
Prinsip : uji untuk mengetahui adanya pentosa. Furtural yang terbentuk dari pentosa akan membentuk warna biru hijau ketika bereaksi dengan reagen bial. Hidroksimefuktural syang terbentuk dari heksosa akan bereaksi dengan orcinol membentuk warna kuning kecoklatan.

d.      Uji Antron
Prinsip uji Antron sama dengan uji Seliwanof dan Molisch yaitu menggunakan senyawa H2SO4(p) untuk membentuk senyawa furfural lalu membentuk kompleks dengan pereaksi Antron  sehingga terbentuk warna biru kehijauan.




BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
ü  Uji molisch adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat dengan memberikan warna ungu pada larutan atau setelah larutan tersebut diberi reagent molisch dan asam sulfat maka larutan trsebut mengandung karbohidrat.
ü  Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya. Hal ini menunjukkan bahwa larutan sampel terbentuk dari aldokheksosa.
ü  Uji Bial, uji untuk mengetahui adanya pentosa. terkandungnya pentosa dideteksi dengan indikasi terbentuknya warna biru pada zat uji, dan hal itu terbukti pada zat pentosa B (Arabinosa).
ü  pada uji antron jika timbulnya warna hijau atau warna kebiruan berarti menandakan adanya karbohidrat.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar