CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 21 Juni 2013

biokimia pengujian sifat dan reaksi kimia lemak

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
PENGUJIAN SIFAT DAN REAKSI KIMIA LEMAK


                                                                                                      












oleh:
Nama            : DITA FEBRIYANTI
NIM              :C31120060
Golongan      : A
Dosen            : Nurkholis.S.Pt,MP





DIII PRODUKSI TERNAK
PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2013



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Tujuan Instruksional khusus
Pada akhir praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
1.1.1        Menjelaskan penggolongan lemak dan strukturnya
1.1.2        Menjelaskan sifat – sifat kimia lemak
1.1.3        Melakukan uji terhadap sifat dan reaksi kimia lemak
1.2  Teori
Hampir semua bahan pangan mengandung lemak dan minyak, terutama bahan yang berasal dari ternak. Lemak dalam jaringaan ternak terdapat pada jaringan adiposa.
Lemak merupakan senyawa yang tidak larut dalam air. Lemak adalah salah satu bentuk dari lipida dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi. Lemak sederhana adalah merupakan ester dari asam lemak. Hidrolisa dari suatu lemak akan di hasilkan satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Lemak dan minyak keduanya adalah lemak sederhana, perbedaannya terletak pada banyaknya ikatan rangkap (ketidak jenuhan).
Lemak dan minyak termasuk dalam kelompok lipid, yang pada umumnya bersifat tidak larut dalam air. Untuk pengertian sehari – hari lemak merupakan bahan padat dalam suhu kamar, sedangkan minyak dalam bentuk cair pada suhu  kamar. Lemak merupakan baahan padat pada suhu kamar, diantaranya disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap, sehingga mempunyai titk lebur yang tinggi. Asam lemak jenuh yang terdapat di alam adalah asam palmitat dan asam stearat.
Minyak merupakan bahan cair diantaranya disebabkan rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara atom – atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah untuk menghilangkan ikatap rangkap bisa dilakukan dengan cara hidrogenisasi yang dapat merubah dari bentuk cair berbentuk padat.
1.3  Organisasi
1.3.1        Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok praktikum dan masing – maasing kelompok dipimpin seorang ketua kelompok.
1.3.2        Semua kelompok kerja praktikum dibimbing seorang dosen pembimbing praktikum dibantu oleh teknisi laboratorium.

BAB II
MATERI DAN METODOLOGI
2.1 Materi
            2.1.1 Alat dan Bahan
                        Alat :
1.      4 buah tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Pipet volume
Bahan:
1.      Aquades
2.      Bensin
3.      Na2CO3
4.      Di etil eter
5.      Minyak kelapa
2.2 Metodologi
            2.2.1 Cara Kerja
1.      Menyiapkan 4 tabung reaksi.
2.      Mengisi tabung 1 dengan 1 mL aquades, tabung 2 dengan 1 ml bensin, tabung 3 dengan 1 ml Na2CO3 dan tabung 4 dengan 1 ml di etil eter.
3.      Menambahkan 1 ml minyak kelapa pada masing – masing tabung.
4.      Mengocok sampai homogen kemudian didiamkan beberapa saat.
5.      Mengamati perubahan yang terjadi.
6.      Mengulangi percobaaan satu kali.











BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1              Hasil Pengamatan

No.
Jenis Larutan
Hasil Pengamatan
1.
Aquades + minyak
Percobaan pertama: pada waktu di homogenisasikan terdapat gelembung, serta minyak + aquades tidak menyatu. Setelah didiamkan terjadi penggumpalan pada minyak.
Percobaan kedua: Hasil percobaan kedua sama dengan percobaan pertama dan teremulsikan serta tidak menyatu.
2.
Bensin + minyak
Percobaan pertama: pada saat dilakukaan homogenisasi, minyak + bensin menyatu dengan sempurna.
Percobaan kedua: Hasil percobaan sama dengan hasil percobaan pertama, menyatu dengan sempurna.
3.
Na2CO3 + minyak
Percobaan pertama:  Hasilnya sama dengan percobaan ditabung 1 pada saat dihomogenisasikan terdapat gelembung serta teremulsikan.
Percobaan Kedua: sama dengan percobaan 1 dan tidak tercampur.
4.
Ether + minyak
Percobaan pertama: hasil dari homogenisasi minyak + ether tercampur dengan sempurna. Dan warnanya lebih jernih dibandingkan dengan tabung 2.
Percobaan kedua: sama dengan percobaan pada tabung 2 dan tercampur sempurna.

3.2              Pembahasan
Pada praktikum yang dilakukan, didapatkan pada tabung 1 dilakukan dua kali pengujian. Pada uji pertama dan kedua antara minyak dan aquades didapatkan hasil yaitu pada saat di homogen kan , minyak dan aquades tersebut tidak dapat menyatu sempurna. Pada tabung 1 didapati gelembung – gelembung dan setelah didiamkan terdapat gumpalan minyak.
Pada tabung 2 dilakukan pengujian antara minyak dan bensin sebanyak dua kali, di dapatkan hasil bahwa minyak dan bensin bila dihomogenisasikan akan bercampur secara sempurna tanpa ada pengendapan.
Pada tabung 3 bila Na2CO3 dan minyak dihomogenisasikan hasilnya akan sama seperti pada minyak dan aquades yaitu sama – sama tidak dapat tercampur dan terdapat gelembung.
Pada tabung 4 yaitu campuran antara ether dan minyak didapatkan hasil yaitu sebenarnya sama degan tabung 2 tetapi yang menjadi perbedaannya yaitu pada tabung 4 warnanya lebih jernih dibandingkan dengan tabung nomor 2.
Pada literatur disebutkan bahwa Pada uji kelaruatan lipid, hampir semua jenis lipid tidak larut dalam pelarut seperti aquadest, dan larutan Na2CO3 tetapi larut dalam pelarut non polar seperti bensin dan eter. Pada campuran minyak dan aquades, Minyak berada di atas permukaan air, karena berat jenis minyak lebih ringan dari berat jenis air. Pada larutan Na2CO3 dan minyak kelapa membentuk emulsi ketika dilarutkan kedalam larutan campuran air dan Na2CO3.  Karena Na2CO3 merupakan zat emulgator sehingga pada penambahan lipid kedalam larutan air dan Na2CO3 terjadi emulsi karena larutan Na2CO3 membantu menurunkan tegangan permukaan air.















BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada uji kelaruatan lipid, hampir semua jenis lipid tidak larut dalam pelarut seperti aquadest, dan larutan Na2CO3 tetapi larut dalam pelarut non polar seperti eter dan bensin. Pada campuran minyak dan aquades, Minyak berada di atas permukaan air, karena berat jenis minyak lebih ringan dari berat jenis air.




























3 komentar:

  1. artikelnya sangat membantu, terimakakshh ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sama - sama..... masukkan juga kritik dan saran nya juga ya

      Hapus
  2. terimakasih atas perhatianya

    BalasHapus