ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
Physiologi Digesti
perbedaan sumber pakan untuk
semua ternak didasarkan atas perbedaan saluran pencernaan.
jenis ternak / hewan yang
jenis pakannya kompetetif dengan manusia mempunyai anatomi saluran pencernaan
yang hampir sama dengan manusia, yaitu berperut tunggal / monogastric, disebut
juga kelompok nonruminansia.
sedang jenis ternak yang
diberi pakan berserat kasar tinggi adalah jenis ternak yang mempunyai perut
komplek /polygastric disebut juga kelompok ruminansia.
didalam kelompok polygastric
(ruminansia), hampir tidak ada perbedaan physic dari alat pencernaannya. Pada kelompok monogastric
(nonruminansia), terdapat tiga perbedaan anatomi dan fungsi yaitu :
1. Sistem pencernaan yang berperut tunggal (simple stomach)
tanpa peranan fungsi coecum, yang diwakili
: anjing, kera dan babi
2.
Simple stomach system dengan fungsi coecum optimal, yang diwakili kuda dan kelinci
3. Avian system, saluran pencernaannya mempunyai kekhususan,
yang diwakili ayam, kalkun, itik dan bangsa burung lainnya.
Dengan mengenal system saluran
pencernaan / tractus digestivus
kelompok ruminansia dan nonruminansia, kita akan dapat mengetahui perbedaan
metabolisme yang terjadi pada zat-zat gizi yang dikonsumsi oleh ternak dari 2
kelompok tersebut, sehingga feeding yang tepat yang sesuai dengan proses
alaminya dapat direncanakan.
Hewan nonruminansia yang
melakukan fermentasi pakan berserat oleh mikrobia dan dilakukan setelah pakan
melewati lambung yaitu di cecum, disebut “herbivora
postgastric digester” (kuda dan kelinci). Hewan ruminansia yang yang
melakukan proses fermentasi pada lambung bagian depan disebut hewan “herbivora pregastric digester”. Ada jenis ternak non
ruminansia tetapi melakukan suatu proses recycling,
yaitu feces yang masih lembek dimakan kembali biasanya dilakukan pada malam
hari (pada umur 3 – 4 minggu) dan dipakai sebagai sumber zat-zat gizi tertentu
(protein : asam amino dan kelompok vitamin b).
jenis ternak tersebut adalah
kelinci dan apa yang dilakukan disebut coprophagy.
oleh karena kelinci
melakukan copropagy dan juga fermentasi pakan berserat, disebut pula hewan pseudoruminansia.
Anatomi Sistem Pencernaan
-
gigi
-
lidah
-
bibir,
pipi, rahang dan langit-langit
2. tonsil
3. farinks
4. esofagus
5. perut
non ruminansia
6. perut
ruminansia
-
retikulum
-
rumen
-
omasum
-
abomasum
7. usus halus / intestinum
8. usus besar / kolon
-
kuda
-
babi
-
ruminansia
9. organ pencernaan aksesori
-
glandula
saliva
-
pancreas
-
hati
Sistem Pencernaan
(Systema Digestorium)
Sistem pencernaan terdiri
atas suatu saluran muskulo membranosa yang terentang dari mulut sampai ke anus.
fungsinya :
-
memasukkan makanan
-
menggiling
-
mencerna
-
menyerap zat-zat makanan
-
mengeluarkan sisa pencernaan
Zat-zat makan sebagai unsur-unsur hara yg terdapat di dalam makanan
akan diubah menjadi senyawa-2 yg lebih sederhana sehingga dapat diserap dan
digunakan sebagai energi, membangun senyawa-2 lain utk kepentingan metabolisme.
Anatomi Saluran
Pencernaan
(Tractus
Digestivus)
i. Ruminansia
ruminansia :
Berasal
dari bahasa latin “ruminae” yang mempunyai arti mengunyah berulang-ulang.
mekanisme ini disebut proses ruminansi. Keunikan dalam saluran pencernaan pada ternak ruminansia :
1.
gambaran ttg lambung majemuk (polygastric) yg memenuhi tiga perempat
bagian rongga perut : rumen, retikulum, omasum, abomasum.
reticulo-rumen mempunyai fungsi
khusus dalam pencernaan makanan, karena didalamnya terdapat mikroba (yg
berperan aktif dalam proses fermentasi makanan yg dikonsumsi).
2.
terjadinya proses ruminasi yaitu
:
-
suatu proses pencernaan pakan yang
dimulai dari pakan dimasukkan ke rongga mulut lalu masuk ke rumen
-
regurgitasi :
pemuntahan
kembali pakan yang telah dicerna (bolus / ingesta feed) ke dalam rongga mulut (cavum oris)
dari retikulo – rumen.
gerakan
ini diatur oleh susunan syaraf.
cardia
terstimulir oleh bolus lalu bolus dapat
dikeluarkan dengan gerakan anti peristaltik.
-
remastikasi : pengunyahan bolus
ber-ulang-2
-
reinsalivasi : pencampuran ulang ingesta
dengan saliva
-
redeglutasi : setelah makanan cukup lama
maka makanan ditelan kembali dan mengalami pencernaan lanjutan.
proses ruminasi berjalan kira-kira : 15
kali sehari
setiap ruminasi berlangsung dari 1 menit
– 2 jam.
misal :
pada biri-biri banyaknya pengunyahan
+ 39.000/hari atau 80 – 100 pengunyahan per menit
selama
masa ruminasi terjadi pula : eructasi
yaitu :
gerakan pembebasan co2 dan gas methane hasil fermentasi yang digerakkan bagian
atas rumen ke arah bawah dan depan sehingga ronga oesophagus melebar dan gas
dapat keluar.
Kondisi demikian, memungkinkan
ternak ruminansia mempunyai kelebihan dalam hal kemampuan memanfaatkan dan
mencerna bagian-bagian tanaman dan limbah pertanian yang tidak dapat dicerna
oleh ternak non ruminansia.
Saluran Pencernaan
a. saluran pencernaan bag. atas :
-
rongga mulut (cavum oris)
-
farinks
-
oesophagus (kerongkongan)
-
lambung
- proventriculus / forestomach
- ventrikulus /
stomach
b.
saluran pencernaan bag. bawah :
- usus kecil / halus ( intestinum tenue / small intestine)
- usus besar (intestinum crassum / large
intestine) : sekum, kolon, rektum dan anus.
a. saluran pencernaan atas
1. rongga mulut (cavum oris)
paling cranial, dilengkapi :
-
bibir (labia)
-
gigi-geligi (dentes)
-
lidah (lingua)
-
kelenjar air liur (glandula saliva)
labia :
-
pada sapi dan babi agak kurang fleksibilitasnya, sehingga
kurang berfungsi dalam proses pengambilan dan pemasukan pakan dalam mulut (prehension), bersifat stiff.
peran pokok bibir hanyalah untuk menutup mulut.
-
pada domba, kambing, kuda bersifat lunak dan fleksibel dan
berperan dalam pengambilan makanan
dentes :
-
sebagai alat pencernaan mrpkan bag. dr rangkaian tulang
kepala yang terdpt dlm rongga mulut.
-
tertanam pada rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibula)
-
sebagai hewan herbivora, susunan gigi (sapi) :
- gigi seri (dens incicivus) pada mandibula
- gigi geraham (dens praemollare dan mollare)
yang terdapat pada maxilla dan mandibula
- sapi tidak memiliki gigi seri pada rahang atas dan
gigi taring (dens caninus) baik pada rahang atas maupun rahang bawah.
diastema,
merupakan bag dari rahang sapi yang tidak
ditumbuhi gigi (tempat yang biasanya
ditumbuhi gigi taring pada carnivora dan omnivora).
-
gigi sapi bersifat diphyiodont, artinya : di sepanjang hidup
hewan yang bersangkutan terdapat dua macam gigi, yaitu :
- gigi susu (dens decidua)
- gigi tetap (dens
permanents)
- dens decidua pada sapi berjumlah :
20 buah, terdiri dari :
- 6 buah praemollare di
rahang atas
- 8 buah incicivi decidua dan 6 buah dens desidua di rahang bawah
-
dens permanentes sapi dewasa berjumlah :
32
buah, terdiri atas :
- 6 buah dens praemollare dan 6 buah dens mollare di rahang
atas
- 8 buah dens incicivi, 6 buah dens praemollare dan 6 buah dens
mollare di rahang di rahang bawah.
secara umum
rumus gigi susu dan gigi tetap pada sapi diformulasikan sbb.:
0
0 3
gigi susu :
2 x id
─ cd ─
pd ─
4
0 3
0
0
3
3
gigi tetap :
2 x i
─ c ─
p ─
m ─
4
0
3 3
keterangan
:
id =
insicivus
desidua
cd
= caninus
desidua
pd =
praemollare
desidua
i
= insicivus
c
= caninus
p
= praemollare
m
= mollare
rata-rata erupsi gigi dapat digunakan untuk
memperkirakan umur sapi :
tabel :
erupsi gigi dan perkiraan umur pada sapi
macam gigi
(umur)
|
erupsi gigi
|
macam gigi erupsi gigi
(umur)
|
desidua :
id 1 ………lahir sampai 2
minggu
id2 ………. – “ –
id3 ………. – “ –
id4 ………. – “ –
|
permanentes :
i1 …………………. 1,5
- 2 tahun
i2 …………………. 2
- 2,5 tahun
i3 …………………. 3 tahun
i4 …………………. 3,5
- 4 tahun
|
xipppp mbak bro
BalasHapusthanks
BalasHapussistem pencernaan ruminansia ternyata bebeda ya dengan unggas
BalasHapusmksh