CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 18 Juni 2013

biokimia (uji alkali dan osazon)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Tujuan Instruksional khusus
1.      Melakukan pengujian pengaruh alkali pada karbohidrat.
2.      Melakukan pengujian monosakarida dengan identifikasi pembentukan osazon.
3.      Mengamati dan menjelaskan perubahan – perubahan yang terjadi dalam reaksi alakali dan pembentukan osazon terhadap karbohidrat.
1.2  Landasan Teori
Gula reduksi dengan alkali dan pemanasan akan menimbulkan reaksi yang mula – mula berwarna kuning kemudian berwarna coklat tua. Pembentukan zat berwarna pada suhu rendah lebih sedikit dibandingkan pada suhu tinggi. Pada pemanasan gula reduksi, dengan adanya alkali akan terbentuk beberapa jenis asam antara lain asam laktat, asetat, format, sakarinat, dihidroksibutirat, oksalat, dan sedikit campuran dari formaldehide dan gliseraldehide, dehidroksiaseton, metilglioksal, asetol, biasetil dan  asam glukat.
      Larutan basa encer pada suhu kamar akan merubah sakarida. Pengubahan itu terjadi pada atom C tetangganya tanpa mempengaruhi atom – atom  lainnya. Jika glukosa dituangi dengan larutan basa encer maka sakarida akan berubah menjadi campuran D-glukosa, D-fruktosa dan D-maltosa. Perubahan  menjadi senyawa tersebut di atas melalui bentuk – bentuk enediolnya. Bilamana basa yang diperlukan berkadar tinggi, maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi.
      Salah satu cara untuk mengidentifikasi monosakarida adalah dengan melihat pembetukan fenil-osaazon. Dalam keadaaan sedikit asam pada ssuhu 100o C, larutan monosakarida akan bereaksi dengan fenilhidraazina berlebihan menjadi fenilosazon. Senyawa tidak larut dalam air dan mudah mengkristal dengan warna kuning. Untuk masing – masing monosakarida bentuk kristalnya mempunyai karakteristik tersendiri. Glukosa, fruktosa dan maltosa menghasilkan osazon yang sama, oleh karena tidak ada perbedaan dan struktur dan configurasi atom C nomor 1 dan 2.







BAB II
MATERI DAN METODOLOGI

2.1 Materi
      Uji Benedict
      Alat     : 
                  Pipet Ukur
Sendok Kimia (spatula)
                        2 Tabung reaksi
                        Rak tabung Reaksi
            Bahan  :
                        Glukosa 0,01 M
                        Na2CO3
Larutan benedict
            Uji osazon
            Alat     :
                        Pipet ukur
                        6 Tabung reaksi
                        Rak tabung Reaksi
                        Penjepit tabung
                        Pembakar spiritus
                        Mikroskop
                        Objek Glass
            Bahan  :
                        Glukosa 0,01 M
                        Fruktosa 0,01 M
                        Arabinosa 0,01 M
                        Larutan asam asetat
                        Larutan fenil hidrasin
2.2 Metodologi
            Uji benedict
1.      Menyiapkan 2 tabung reaksi.
2.      mengisi tabung reaksi 1 dengan 2 ml glukosa 0,01 M dan sedikit Na2CO3 kemudian di kocok.
3.      Mengambil setengah dari tabung reaksi 1 kemudian di pindahkan ke tabung reaksi nomor 2.
4.      Tabung nomor 2 dipanaskan selama 30 menit di dalam water bath.
5.      Mengangkat tabung reaksi 2 kemudian di tambahkan dengan larutan benedict .
6.      Kemudian menambahkan pula tabung reaksi nomor 1 dengan larutan benedict.. dan kemudian memanaskan kedua tabung di dalam water bath selama 10 menit.
7.      Membandingkan hasil dari dua pengamatan.      

Uji Osazon
1.      Menyiapkan 6  tabung reaksi.
2.      3 tabung masing – masing di isi 5 ml larutan glukosa pada tabung reaksi 1, fruktosa pada tabung 2 dan arabinosa pada tabung reaksi 3.
3.      Masing – masing tabung ditambahkan 10 tetes asam asetat CH3COOH dan 3 tetes fenil hidrasin.
4.      Memanaskan ketiga tabung reaksi sampai larutan dapat terlarut kurang lebih 10 menit di dalam water bath.
5.      Mengangkat tabung dari water bath dan mengambil setengah bagian larutan dari tabung 1 dan di letakkan pada tabung 4, separuh dari tabung 2 di letakkan pada tabung 5 dan separuh dari tabung 3 diletakkan pada tabung 6 masing – masing dari tabung 4,5,dan 6 tersebut sebelumnya masih dalam keadaan kosong.
6.      Memanaskan satu persatu larutan gula dalam pembakar spiritus sambil di kocok hingga terbentuk endapan yang mengkristal.
7.      Mengamati kristal yang sudah terbentuk di mikroskop.
8.      Mencatat hasil dan perubahannya.












BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1  Hasil
Uji Benedict


Nomor


Larutan Pengisi 1


Warna Awal
Hasil Pengamatan
Setelah dipanaskan selama 30 menit
Setelah di tambah dengan benedict dan dipanaskan 10 menit
1.       
2 ml Glukosa + Na2CO3
Putih keruh ada endapan putih

-

Warna awal setelah pencampuran yaitu Putih keruh dan ada endapan putih.
4 menit coklat pekat ada endapan putih.
7 menit coklat pekat merah bata dan ada endapan.
9 menit terdapat 3 lapisan yaitu coklat, merah coklat dan ada endapan putih.
2.       
Glukosa + Na2CO3
Putih keruh
2 menit kuning.
4 menit orange kecoklatan.
8 menit orange kecoklatan pekat.
23 menit merah bata.
27 menit merah bata pekat.
Warna awal merah bata pekat dan kehijauan.
4 menit merah bata dan coklat.
7 menit merah bata.
9 menit coklat pekat dan merah bata.


Uji Osazon

Nomor

Larutan gula

Larutan CH3COOH
Larutan Fenil hidrasin
Hasil Pengamatan
Sebelum( dipanaskan 10 menit)
Sesudah di bakar
1.       
Glukosa 5 ml
10 tetes
3 tetes
Warna larutan kuning muda.
Terbentuk endapan coklat tua (coklat kemerahan).
Gambar kristal:





2.       
Frukttosa 5 ml
10 tetes
















3 tetes
Warna larutan kuning muda.
Terbentuk endapan kuning telur (orange).
Gambar kristal :





3.       
Arabinosa 5 ml
10 tetes
3 tetes
Warna larutan kuning muda.
Terbentuk endapan berwarna  coklat tua (coklat kemerahan).
Gambar kristal:






3.2    Pembahasan
Uji Benedict
Pada uji benedict diperoleh data yaitu pada tabung nomor 1 yang dilakukan tanpa pemanasan setelah pertambahan Na2CO3 yaitu warna awal berwarna  putih  keruh dan ada endapan putih. Setelah  itu ditambahkan larutan benedict dan di panaskan selama 10 menit hasil nya yaitu warna putih keruh dan ada endapan putih, 4 menit warnanya coklat pekat ada endapan putih, 7 menit menjadi coklat pekat merah bata dan ada endapan, serta 9 menit terdapat 2 lapisan yaitu warna coklat, merah kecoklatan ( merah bata) dan ada endapan putih. Sedangkan tabung reaksi nomor 2 yang sudah ditambahkan dengan Na2CO3 dan melalui pemanasan selama 30 menit warna yang semula putih keruh namun setelah dipanaskan selama 2 menit warnanya berubah menjadi kuning, 4 menit kemudian warnanya berubah  menjadi orange kecoklatan, 8 menit warnanya berubah menjadi orange kecoklatan pekat, 23 menit berwarna merah bata, 27 menit kemudian warnanya merah bata pekat. Setelah pemanasan  selama 30 menit kemudin ditambahkan larutan benedict dan dipanaskan lagi selama 10 menit. Hasil dari pemanasan terebut adalah warna setelah penambahan larutan yaitu merah bata pekat dan kehijauan , 4 menit berwarna merah bata dan coklat,  7 menit berwarna merah bata serta pada hitungan 9 menit yaitu coklat pekat dan merah bata. Pada literatur disebutkan bahwa gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O(kupro oksida) berwarna merah bata.
Uji osazon
Pada praktikum yang telah dilakukan pada tabung 1,2,dan 3 yang diisi dengan glukosa, fruktosa, dan arabinosa dan ditambahkan  asam asetat kemudian di panaskan selama 10 menit warna awal yaitu kuning muda. Setelah itu, ketiga tabung tersebut dipanaskan sampai membentuk kristal. Tabung 1 setelah dipanaskan warnanya coklat tua dan mengendap. Tabung 2 berwarna kuning telur (orange) dan mengendap. Sedangkan tabung 3 berwarna coklat tua (coklat kemerahan) daan membentuk endapan.  Pada literatur / pustaka di terangkan bahwa pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atau osazon. Osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik.

3.3 Pertanyaan dan Jawaban
Pertanyaan
1.      Gambarkan strruktur molekul fruktosa, glukosa,dan maltosa.
2.      Terangkan bagaimana terjadinya pembentukan osazon pada reaksinya dengan monosakarida
Jawaban
1.      Fruktosa
Glukosa
Maltosa

2.      Osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih. Hidrolisis osazon dengan asam hidroklorat pekat  menghasilkan suatu osone. Proses pembentukan kristal osazon berawal dari  satu molekul gula monosakarida yang bergabung degan satu molekul fenilhidrazin dan membentuk hidrazon. Ketosa bereaksi dengan hidrazi membentuk hirazon. Hidrazin yang berlebih dengan hidrazon akan membenuk fenil osazon. Contohnya pada reaksi fruktosa dengan fenil hidrazina mula – mula terbentuk D- glukosafenilhidrazon kemudian reaksi berlanjut membentuk D- glukosazon.








BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
            Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
·         Gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O(kupro oksida) berwarna merah bata.
·         Karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atao osazon.





LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
 PENGARUH ALKALI DAN PEMBENTUKAN OSAZON

                                                                                                      







Oleh :



Nama         : DITA FEBRIYANTI
NIM           :C31120060
Golongan   : A
Dosen         : Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU, MP






PRODUKSI TERNAK
PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar